(Cerpen) Persahabatan Itu Indah

Pagi yang cerah mengawali aktivitas Saskia hari ini. Saskia dan teman-temannya menuju ke sekolah dengan mengendarai Honda CR-V putih miliknya. SMA 8 Trisakti Bandung. Setelah melewati gerbang yang bertuliskan nama sekolahnya itu, Saskia, Dinda, Cindra, Nurul, dan Rianti langsung menuju kelas dan siap menerima pelejaran.
Saskia Putri Negara, biasa dipanggil Saskia. Cewek yang berumur 17 tahun yang humoris dan cuek. Sangat suka dengan keju.
Mentari Adinda Putri, biasa dipanggil Dinda. Teman Saskia yang tomboy banget, orangnya cuek kalau masalah penampilan. Tapi, dia tidak mau melihat teman-temannya sedih.
Hetty Novellyga Cindra Ilyas Timu, biasa dipanggil Cindra. Anak dari pemilik sekolah SMA 8 Trisakti Bandung. Tapi, dia sangat sederhana dan tidak pernah memamerkan kekayaannya. Lumayan tomboy juga (tapi tidak setomboy Dinda) dan sangat suka dengan warna merah. Hampir semua perlengkapan dan aksesoris yang ia miliki berwarna merah.
Nurul Annisa Fajriani, dipanggil sama teman-teman Nurul tapi mamanya biasa memanggil dia Neno’. Sang bendahara dan tegas. Tidak suka menunda pekerjaan dan paling suka pisang goreng keju.
Rianti Hamzah, biasa dipanggil Rianti. Teman Saskia yang sangat feminin dan sangat memperhatikan style. Beda banget dengan Dinda dan Cindra. Sangat suka makan coklat Silver Queen.
Saskia bersahabat dengan mereka sejak awal-awal bersekolah di sekolah ini dan mereka semua duduk sekelas di kelas XI IPA I. Hingga saat ini, mereka selalu bersama-sama.
Sambil bercerita tentang film yang coming soon minggu ini, ibu guru mereka masuk ke kelas mereka. Ibu Rahmah yang merupakan wali kelas mereka, masuk ke kelas bersama seorang siswi.
“Eeiy, ada anak baru tuh! Gayanya sok banget.” Bisik Dinda kepada Saskia.
“Iya sih, masih anak baru gayanya selangit.” Jawab Saskia kesal.
Ibu guru mereka pun mengucapkan salam dan mempersilahkan kepada anak baru itu untuk memperkenalkan diri.
“Selamat pagi teman-teman..!!” Sapa anak baru itu.
“Pagiii….,” jawab anak cowoknya serentak.
“Kenalin, nama aku Dewi Pertiwi. Kalian bisa panggil aku Dewi. Aku pindahan dari SMAN. 5 Bandung.” Kata anak baru itu.
“Hahh ?! Pindahan dari Smeli (SMAN. 5) ?! Itukan sekolahnya Abi.” Kata Saskia dalam hati.
Yah, Abi Manyu Hidayat atau Abi adalah seorang cowok yang merupakan siswa di SMAN. 5 Bandung. Saskia berkenalan dengan dia saat mengikuti acara KIR. Dia yang selama ini buat hari-hari Saskia lebih indah. Tapi, karena dia mengira Saskia sudah punya orang lain yang lebih berarti daripada dia, dia memilih untuk berpacaran dengan cewek yang satu sekolahan dengannya.
Ibu guru mereka mempersilahkan Dewi duduk di bangku yang kosong dan memulai pelajaran. Jam istirahat pun tiba, Saskia, Dinda, Cindra, Nurul, dan Rianti menghampiri Dewi.
“Kenalin aku Saskia Putri Negara. Kamu benar pindahan dari Smeli?” Tanya Saskia kepada Dewi.
“Iya. Kan tadi sudah bilang waktu perkenalan. Memangnya kenapa?” Jawabnya ketus.
“Hehh…ngga’ segitunya dong! Aku kan tanya baik-baik ke kamu.” Kata Saskia kesal.
“Iyaa. Tau’ nih, masih baru disini sudah sok banget.” Sambung Dinda.
Saskia dan teman-temannya pun meninggalkan Dewi sebelum dia sempat membalas perkataan mereka. Saskia dan teman-temannya menuju kantin dan duduk di salah satu meja dan melanjutkan cerita film yang tadi tertunda karena sudah masuk pelajaran.
“eeiy…eeeiy…liat tuh !! (sambil menunjuk ke arah Dewi).” Kata Cindra memotong pembicaraan Nurul.
Ternyata ada Dewi yang berjalan dari kelas menuju kantin dengan jalannya yang khas layaknya model sambil memegang kipas dan eye-shadow miliknya.
“Helloow…. ke sekolah tuh buat belajar dan menuntut ilmu. Bukan buat shopping.” Kata Dinda dengan nada yang keras.
“Heh! Kalau sirik lihat gaya aku, gak gitu dong caranya!” Kata Dewi yang tiba-tiba maju ke hadapan Dinda.
“Sirik?! Npa mesti sirik dengan gaya senorak kamu?!” Balas Dinda dengan nada yang sedikit emosi.
“Eeeeiiiiy…udaah.udaah!!! Bikin malu-maluin aja.” Teriak Saskia sambil menarik Dinda agar tidak bertambah emosi.
Dewi pun pergi dan Saskia bersama teman-temannya kembali ke kelas.
“Itu anak memang menyebalkan. Ga’ tau sopan santun apa?! Anak baru tuh harus sopan-sopan dikit. Ini malah soknya minta ampun.” Kata Dinda ketus.
“Iya, sudah Dind. Tidak usah dihiraukan!” Kata Rianti menenangkan Dinda.
Bel pulang sekolah pun berbunyi. Saskia bersama teman-teman keluar sekolah dan langsung pulang ke rumah masing-masing.
Sampai di rumah, Saskia langsung menyalakan laptopnya yang berada di atas meja belajar dan menghubungkan ke internet. Setelah mengutak-atik beberapa situs web, Saskia membuka e-mail dan ternyata ada pesan dari Abi.
Sngat sulit mncari sseorang yg murni mncintai kita. Mencoba ntuk mlupakan sseorg yg kamu cintai adalah sperti mengingat orgg yg tidak kamu knal…dia mncintai kamu krna kepribadianmu !! tapi siapa yg peduli ktika dia mncintai kamu ?? kamu tlah mengisi ruang di hatinya n kamu adlah hadiah terindah yg pernah dia dpatkan…bukan cinta kalau tidak ada kecemburuan, bukan cinta kalau tidak sakit hati. Cinta menyakitkan bila dia dilupakan,,tpi cinta akan lebih mnyakitkan bila sseorg yg d’cintai tdak mngetahui apa yg dia rasakn….CINTA adalah sebuah PERASAAN. Maka hargailah stiap orgg yg tlah mnyayangimu. Miss U Saskia.
Setelah membaca pesan dari Abi, Saskia pun menelepon Abi dan bertanya maksud dari pesan yang ia kirim.
“Halo…Abi? Ini aku, Saskia.” Ujar Saskia.
“Iya, ada apa Sas?”
“Maksud dari pesan yang kamu kirim ke e-mailku apaan, Bi?”
“Ga’ ada maksud apa-apa kok,Sas. Btw, kamu lagi ngapain?” Kata Abi mengalihkan pembicaraan.
“Ga’ lagi ngapa-ngapain kok. Eeh Abi,,, kamu kenal Dewi ngga’? Dia anak baru di sekolahku. Katanya sih pindahan dari Smeli.” Tanya Saskia penasaran.
“I….iiy..iyaa Sas. Aku kenal kok.” Jawabnya dengan suara sedikit bergetar.
“Kok jawabnya ga’ jelas gitu sih? Jangan-jangan ada apa-apa lagi, Bi?”
“Ngga’ kok,Sas.”
“Oke, udah dulu yah, Abi?”
“Eeeeh, tunggu dulu, Sas.”
“Kenapa lagi Abi?
”Sebenarnya…Dewi itu pacarku.”
“Haaah?! Dewi pacar kamu?” jawab Saskia terkejut.
“Iyaa Sas.”
“Ooh iya, ga’ kenapa-kenapa kok! Udah dulu yah, Bi…. Byee.” Kata Saskia langsung mengakhiri pembicaraan untuk menutupi rasa cemburunya.
Ternyata Dewi Pertiwi, anak baru yang gayanya selangit itu adalah pacarnya Abi. Yah, Abi Manyu Hidayat yang selama ini memberi harapan dan yang membuat hari-hari Saskia lebih indah.
Suatu hari Saskia duduk di taman depan rumahnya dan merenung.
“Sampai kapan aku harus bermusuhan dengan Dewi? Kenapa mesti bermusuhan Cuma karena dia pacaran dengan Abi? Abi kan juga bahagia dengan Dewi.” Fikirnya.
Esok harinya ketika Saskia sedang ngumpul di kantin bersama teman-temannya, Saskia pun memberi usul bagaimana kalau mereka baikan saja dengan Dewi dan berteman seperti teman-teman yang lainnya. Teman-teman Saskia pun setuju.
“Dewi, lagi baca apaan tuh?” Tanya Saskia kepada Dewi.
Dewi terkejut dengan perubahan Saskia terhadapnya. “baca novel nih.”
“Ke kantin yuk!”
“Iya…ke kantin yuk, Wi!” ujar Dinda.
“Kalian kok…..” Tanya Dewi heran.
“Iya. Mau sampai kapan kita kayak gini terus?” Jawab Saskia.
“Kita semua kan harus saling menyayangi!” kata Cindra bijak.
“Kenapa mesti bermusuhan cuma karena cinta?” Kata Saskia sambil menunjukkan senyum manisnya.
“Iya yah?! Kalau gitu, maafin aku yah?” Jawab Dewi.
Saskia dan teman-temannya langsung menarik tangan Dewi dan beranjak ke kantin. Akhirnya mereka pun akrab dan bersahabat dengan Dewi.
“Persahabatan itu memang indah yah teman-teman?” Tanya Saskia kepada teman-temannya.
“Pastinya…” Jawab teman-teman Saskia serentak.
“Tengs yah teman-teman. Maafin kalau aku punya banyak salah ke kalian. YOU ALWAYS IN MY HEART.” Ujar Dewi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika ada pertanyaan atau sanggahan, teman-teman bisa mengisi kotak komentar ini. Mari budayakan berkomentar. Selain baik untuk blog sobat, baik juga untuk kesehatan kita :D