Pergerakan matahari yang menuju ke barat seakan-seakan perubahan sore menjadi lebih gelap lagi membuatku bersiap pulang ke rumah.
“ sob hari rabu kita latihan lagi yah, " kataku kepada teman sebelum berpisah.
“ yah, tapi kamu jemput aku yah, di tempat biasa,” jawab temanku.
Ku anggukan kepalaku menanndakan bahwa iya. Langsung saja ku pacu motorku dari tempat latihanku yang jaraknya cukup jauh dari rumahku sekitar 14 Km. Di perjalanan kupacu motorku dengan kencang sambil berkhayal-khayal “ kpan ya, saya bisa menjadi pemain tenis meja Nasional dan bisa menjadi juara dunia, kalau saya jadi juara dunia pasti banyak wanita yang meenggodaku”. Hahahaha. Tidak terasa saya sampai di depan rumah. Kumasukan motorku kedalm garasi dan menuju kamar mandi untuk bersih-bersih.
“ ukh, segar, segar, segarrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr, “ ucapku setelah mandi sambil kukeringkan badanku. Setelah badanku sudah bersih dan kering, langsung saja kupakai pakaian yang bersih juga dan menutupi aurat untuk menyembah sang Pencipta alam dan seisinya.
Waktu menunjukan pukul 20:00 WITA berart saatnya nonton film ............ film ini menceritakan tentang percintaan. Saya menghayati banget itu film, saat filmnya mencapai klimaksnya tiba-tiba saya terkagetkan oleh suara mamaku.
“saiful, saiful, pul, pul” panggil mama
“ iya maa ? “ jawabku.
“ sudah-sudah nontonnya nak, lebih baik kamu belajar daripada nonton film yang tidak bermanfaat, sebentar lagi kamu mau menghadapi ULANGAN SEMESTER, apa yang mau kamu jawab kalau kamu tidak belajar ?” ucap mama
“ iya maa, ipul udah berhenti nontonnya”, kataku, dengan berat hati saya matikan TV dan menuju ke kamar untuk belajar.
Jam dinding menunjukan pukul 22:15, ku buka buku MTK dan kukerjakan juga soal-soal, sambil kukerjakan soal MTK say juga berkhayal lagi. Di luar rumah terdengar suara merdu anjing yang menggonggong dan kelompok paduan suara Kodok cs. Belum sempat selesai saya kerja soal MTK mataku terpejam dan tertidur. Dibawah alam kesadaranku, khayalan yang selalu saya bayangkan membawa saya dalam dunia mimpi. Saya menjadi pemain Nasional dan berlaga di tingkat Internasional. Pada pertandingan pertama saya melawan Jerman. Ukh, tidak menunngu waktu lama saya kalahkan dengan skor 3-0.
“ selamat ipul, kamu berhasil dipertandingan pertamamu,” ucap pelatihku
“ makasih pak, tapi pada kejuaraan ini saya targetkan mebawa pulan emas ke kampung halaman,” jawabku.
“ harus itu nak, pertandingan berikutnya kamu harus lebih berhati-hati, karena lawan yang akan kamu hadapi yaitu korea yang juga merupakan unggulan juara ,” kata pelatihku sambil memegang kepalaku.
“ siap pak,” jawabku dengan suara tegas.
Pertandingan ke 2 pun tiba. Saya memasuki lapangan dan saling bertatapan muka serta memperlihatkan ketampananku kepada lawanku. Set pertama saya kalah karena saya tegang. Pelatihku memarahiku, tapi saya cuekin aja. Set ke-2 berjalan. Dengan semangat yang membara, set ke-2, ke-3 dan ke-4 saya hantam lawanku dengan pukulan khasku.
“ yeah, ku berhasil mengalahkannya ,“ ucapku
“ ya nak, tapi masih ada satu pertandingan lagi, yaitu kamu berhapan dengan Cina, lawan yang paling sulit dikalahkan, kamu istirahat dulu siapkan tenagamu untuk partai fianl besok” kata pelatihku.
Saya langsung saja pergi istirahat di kamar sambil mengyalkan perempuan disampingku memberikan kenikmatan.
Keesokan harinya, partai final pun tiba. Sebelum masuk kelapangan saya berdoa terlebih dahulu. Saya memasuki lapangan seperti kemarin saling bertatap muka dengan lawanku, ternyata lawanku adalah Wang Liqin yang merupakan pemain peringkat 1 dunia dan juga merupakan pemain idolaku. Tapi itu buakan berarti saya mengendorkan semangatku, bahkan saya lebih semangat untuk melawannya. Set pertama di mulai, saya mengimbangi permainan Wang, tapi dia lebih cerdik sehinnga dia merebut set pertama. Set ke-2 dimulai, permainanku kacau balau, point yang kubuat cuman 3. Pelatihku marah besar, ditambah teriakan penonton. Hatiku berbicara “ ayo ipul, kamu tidak boleh kalah sama pemain yang kamu idolakan, tunjukan kamu bisa,”.
Set ke-3 dimulai, saya bermain tanpa beban, saya sudah pandai membaca permainan Wang, setiap pukulnnya saya patahkan dengan mudah. Set ke-3 saya menang.begitupun pada set ke-4. Penentuan dilakukan dengan Rubber set, pada set ini saya menegeluarkan semua tenaga yang masih ada begitupun dengan Wang. Kami saling bergantian memimpin angka. .pada set ini 1 bola sangat mahal karena hanya kesalahan sedikit saja, kita bisa kalah. Saya bermain dengan sangat hati-hati. Karena ketenanganku bermian, akhirnya saya dapat mengalahkan juara dunia sekaligus pemain idolaku.
“ yeah, makasih banyak yan Allah, akhirnya saya daot mengalahkan peringkat 1 dunia sekaligus pemain idolaku, alhamdulillah’ ucapku dengan suara tangisan kebahagiaan sambil sujud syukur kepada Allah SWT.
Pelatihku langsung saja masuk kelapangan dan memelukku dan berkata “ kamu telah berhasil nak, tapi ini belum seberapa, ini baru permulaan,”. Penyerahan tropi pun tiba, umtuk pertama kalinya saya mengankat tropy dan menngigit medali yang diberikan kepadaku.
Setelah penerimaan trophy saya beserta rombongan kembali ke tempat penginapan. Saya langsung saja masuk kekamar dan membuka baju, kemudian menuju kamara mandi tuk bersih-bersih. Kami sempat berpesta-pesta untuk merayakan kemenanganku, begitu banyak wanita-wanita cantik yang menggodaku, tapi cuman satu yang membuatku jatuh hati, dia sangat cantik. Setelah saya berkenalan dia mangajakku ke kamar kosong, saya mengikutinya saja. Dia membaringkanku di kasur yang empuk, belum sempat saya menikmatinya tiba-tiba mamaku datng mebangunkanku dari mimpi yang indah.
“ pul, ipul bangun, udah subuh ni”
“ akh, udah subuh ma.” Jawabku dengan rasa yang kaget.” Perasaan tadi saya jadi juara dunia, ko bisa begini, ooo, ternyat itu tadu cuman mimpi yah, akh”.
Jam menunjukan pukul 05:00 WITA saya bangun dan siap-saip tuk shalat subuh....
ijin copas boss
BalasHapusmantap... !! :D